Hubungan antara Qada dan Qadar dengan Ikhtiar dan Doa
Ketahuilah wahai generasi muslim, terkait hubungan antara qada dan qadar dengan ikhtiar ini sebagian ulama berpendapat bahwa takdir dibagi menjadi takdir mu’alaq (takdir yang masih melibatkan usaha manusia), dan takdir mubram (takdir yang sudah tidak bisa diusahakan manusia).
Terhadap takdir mu’alaq yang diberikan Allah, sebagai orang beriman kita harus menerimanya dengan terus melakukan usaha-usaha yang terbaik. Sebagai ilustrasi, mungkin kalian pernah mendengar seseorang korban gempa yang terhimpit reruntuhan selama beberapa hari tetapi ia masih selamat.
Korban tersebut tak berdaya dihimpit beton yang sangat berat, tetapi ia terus bertahan. Setelah ada yang menemukannya, ia mendapat makanan dan minuman sehingga ia bertenaga, sampai akhirnya dapat diselamatkan.
Kejadian tersebut merupakan salah satu contoh dari takdir yang masih melibatkan manusia untuk terus berikhtiar dan berusaha sekuat tenaga, dan kemudian menerima dan menyerahkan sepenuhnya hasil yang diperoleh sesuai keputusan Allah Swt. sebagaimana firman-Nya:
Artinya: …Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. … (Q.S. ar-Ra`d [13]: 11).
Dari ayat di atas dapat dipahami bahwa sesuatu yang terjadi pada seseorang itu pasti ada penyebabnya, misalnya rajin belajar akan menyebabkan pandai, rajin berolahraga akan menyebabkan tubuh sehat. Manusia jangan hanya menanti takdir yang akan datang pada dirinya, tetapi manusia memiliki hak juga kewajiban untuk terus berusaha serta ikhtiar, dan kemudian bertawakal atas hasil yang diperoleh. Apapun yang dilakukan manusia pada akhirnya tetap dalam takdir Allah Swt.
Coba kalian renungkan, banyak orang di dunia ini yang terlahir tidak sempurna, namun mereka tidak berputus asa, bahkan memiliki motivasi yang tinggi untuk melakukan yang terbaik, sehingga mereka bisa berkarya sesuai dengan bakat dan minatnya. Bahkan bisa jadi mengalahkan orang-orang yang lahir dengan kondisi fisik sempurna. Inilah yang dinamakan hubungan Qada, Qadar dan ikhtiar yang tentunya harus senantiasa diiringi dengan doa. Mudah-mudahan dengan materi ini dapat menjadikan kalian lebih bersemangat, lebih optimis, sabar dan tawakal dalam menjalani kehidupan.
Selanjutnya kita akan mempelajari tentang takdir mubram. Mungkin kalian pernah memperhatikan terjadinya siang dan malam? Hal ini termasuk ketentuan Allah yang tidak bisa diubah atau sebagian ulama menyebutnya takdir mubram, yakni ketetapan Allah yang mutlak, yang pasti akan berlaku, dan hal tersebut sudah tidak bisa melibatkan manusia untuk ikut berperan di dalamnya. Jadi takdir mubram ini merupakan sesuatu yang tidak bisa ditawar-tawar lagi, tidak bisa diubah, dan tidak bisa diusahakan lagi oleh manusia.
Contoh takdir mubram lainnya misalnya seseorang dilahirkan dengan jenis kelamin tertentu, panjang pendeknya usia seseorang, datangnya kematian tidak ada seorangpun yang bisa menolaknya. Demikian juga sifat api yang panas, bumi yang bentuknya bulat, adanya gaya gravitasi, terjadinya kiamat Allah telah menentukan semua itu, dan manusia tidak bisa mengubahnya. Allah dalam surat al-A’raf [7] ayat 34:
Artinya: Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu; maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaat pun dan tidak dapat (pula) memajukannya. (Q.S. al-A`raf [7]: 34).
Anak-anakku, sebagai seorang yang beriman, sebaiknya kita yakin dengan sepenuh hati bahwa segala ketentuan atau ketetapan yang terjadi di dunia ini, semuanya telah ditentukan oleh Allah sejak zaman azali. Dan kita harus meyakini bahwa apa pun yang terjadi dengan diri kita baik itu berkaitan dengan takdir mu’alaq atau pun berkaitan dengan takdir mubram, maka tentu itu merupakan hal terbaik buat kita menurut Allah Swt. Walaupun mungkin saja ada ketentuan atau ketetapan Allah bagi kita yang terasa jauh dari keinginan, pasti ada banyak hikmah di balik semua itu, ada rencana Allah Swt. yang lebih indah untuk kita hamba-Nya. Kewajiban kita berikhtiar dan bertawakal atas semua ketentuan Allah Swt. tersebut.